1.5 Sistem Berpasangan (double-entry system) dan Persamaan Akuntansi.
Sistem pencatatan yang digunakan didalam akuntansi adalah system pencatatan berpasangan (double entry system). Misalnya perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar sewa Gedung. Terhadap transaksi ini, akuntansi mencatat tidak hanya pengeluaran kas, tetapi juga untuk apa kas tersebut dikeluarkan. Sebagai contoh lain: misalnya perusahaan menerima kas dari pelanggan. Akuntansi akan mencatat tidak hanya penerimaan kas tetapi juga dari mana kas tersebut diterima. Itulah esensi dari system pencatatan berpasangan. Jadi, analisis transaksi juga tunduk pada system berpasangan tersebut.
Sistem double entry atau pencatatan ganda adalah sebuah konsep transaksi yang mana setiap transaksinya akan melibatkan setidaknya dua akun.
Sebagai contoh, jika perusahaan melakukan transaksi pembelian peresediaan atau inventory secara tunai, transaksi tersebut akan memiliki dua pengaruh, yaitu:
• Bertambahnya debit persediaan atau inventory
• Uang kas berkurang atau kredit
Adanya sistem double entry ini adalah untuk selalu menjaga keseimbangan atau biasanya dikenal sebagai persamaan akuntansi. Untuk memahami analisis transaksi demikian, kita akan menggunakan alat bantu persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi merupakan ringkasan dari pencatatan hasil analisis setiap peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang terjadi. Coba Anda ingat-ingat kembali pengertian peristiwa ekonomi atau transaksi keuangan yang telah dikemukakan dalam bagian modul ini. Jika terjadi transaksi keuangan akan menyebabkan terjadinya perubahan pada aktiva, utang, dan modal, bukan? Perubahan itulah yang kita ringkas dalam persamaan dasar akuntansi.
Kita telah mengetahui, bahwa kekayaan yang dimiliki oleh suatu organisasi bisnis (perusahaan) disebut assets, harta, atau aktiva sedangkan hak atau klaim terhadap kekayaan tersebut disebut equities atau pasiva. Jika aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan sejumlah Rp 10.000.000 maka equities(klaim terhadap asset tersebut) juga senilai Rp 10.000.000. Hubungan antara dua komponen tersebut jika digambarkan dalam sebuah persamaan tampak sebagai berikut:
Assets = Equities
Rp 10.000.000 = Rp10.000.000
Disisi lain, hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu haknya kreditor dan haknya pemilik. Hak dari kreditor disebut utang (liabilities) dan hak dari pemilik disebut modal (capital/owner’s equity). Dengan demikian pengembangan dari persamaan tersebut menjadi sebagai berikut:
Dalam persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului capital (modal). Hal ini bukan hanya kebetulan saja, tetapi memiliki makna bahwa kreditor memiliki hak terlebih dulu terhadap asset perusahaan daripada pemilik perusahaan itu sendiri seandainya perusahaan dilikuidasi (dibubarkan).
Dengan demikian, hak pemilik terhadap asset perusahaan dapat dirumuskan dalam persamaan berikut:
Equity = Assets – Liabilities
Seandainya pada awal pendirian perusahaan, pemiliknya menyetor uang tunai atau benda lain senilai Rp 5.000.000 untuk modal awal usahanya tanpa ada utang, maka persamaannya adalah:
Assets = Equities
Rp 5.000.000 = Rp 5.000.000
Jika pemilik menambah modal Rp2.500.000 dari utang, maka persamaannya menjadi:
Assets = Liabilities + Equity
Rp7.500.000 = Rp2.500.000 + Rp5.000.000
1.6 Akun
Akun atau rekening adalah suatu alat yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi keuangan yang meliputi asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban perusahaan. Akun bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Aktiva atau asset.
Aktiva atau asset adalah sumber daya yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis. Sumber daya tersebut dapat berupa benda yang mempunyai wujud fisik. Akun yang tergolong akun aktiva seperti: kas, kas di Bank, piutang usaha, perlengkapan, sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka, peralatan, kendaraan, gedung, tanah, mesin, dan lain
sebagainya.
2. Kewajiban atau utang.
Kewajiban atau utang merupakan akun yang digunakan untuk mencatat kewajiban yang masih harus dibayar oleh perusahaan. Kewajiban sering disebut juga sebagai liabilitas. Liabilitas sering mudah dikenali dilaporan posisi keuangan dengan nama-nama akun yang disertai dengan kata utang. Contoh akun kewajiban: utang usaha, utang beban, utang gaji, utang bank, dan lain-lain.
3. Modal atau ekuitas.
Modal adalah hak pemilik terhadap asset perusahaan setelah seluruh liabilitas dibayarkan. Untuk perusahaan perseorangan, ekuitas pemilik dalam laporan posisi keuangan diwakili oleh saldo akun Modal pemiliknya. Akun modal adalah akun yang digunakan untuk mencatat jumlah modal dari pemilik perusahaan.
4. Prive.
Akun prive adalah akun yang digunakan untuk mencatat jika terjadi pengambilan uang perusahaan oleh pemilik yang digunakan untuk keperluan pribadi. Atau diartikan juga sebagai penarikan pemilik (Drawing) menunjukkan jumlah penarikan yang dilakukan pemilik untuk kepentingan pribadi.
5. Pendapatan.
Pendapatan adalah kenaikan dalam ekuitas pemilik sebagai hasil dari menjual barang atau jasa ke pelangan. Akun pendapatan digunakan untuk mencatat pendapatan atau penghasilan yang didapat oleh perusahaan, baik pendapatan pokok perusahaan maupun pendapatan yang diperoleh diluar dari usaha pokok perusahaan.
6. Beban.
Beban merupakan hasil dari penggunaan asset atau jasa dalam proses menghasilkan pendapatan. Akun beban digunakan untuk mencatat pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Contohnya meliputi: beban gaji karyawan, beban sewa, beban utilitas (listrik, air, telpon), beban bahan habis pakai dan beban lain-lain.
Artikel Sebelumnya : Standar Akuntansi yang berlaku di Indonesia
Artikel Selanjutnya : Tujuan Penggolongan Akun, Aturan Debit dan Kredit dan Saldo Normal.
Originally posted 2023-01-19 13:09:36.